29/11/17

Kunci Jawaban Kisi - Kisi Soal Semester Kelas 7 UPDATE!

backgrond

KUNCI JAWABAN 

KISI - KISI SOAL IPA SEMESTER KELAS 7 KURIKULUM 2017

[Menentukan alat ukur suatu besaran yang sesuai. | menghitung hasil pengukuran menggunakan alat ukur | menyebutkan yang termasuk besaran pokok dan turunan ]

Besaran dan Satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta mempunyai satuan.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran, atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.
Ada  banyak besaran fisika, oleh karena itu perlu dipilih beberapa besaran yang menjadi besaran dasar dan besaran-besaran lain dapat diturunkan daripadanya.

Besaran Pokok
Berdasarkan hasil-hasil pertemuan sebelumnya dan hasil-hasil panitia internasional, maka dalam Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 (1971) di Perancis, berhasil menetapkan tujuh besaran sebagai dasar (besaran pokok) seperti pada tabel 1.1. dan merupakan dasar bagi Sistem Satuan Internasional yang biasa disingkat SI (dari bahasa Perancis “Le Systeme Internasional d’Unites.”)




Definisi Satuan Standar SI

1. Satuan Panjang
Satu meter  adalah  1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar merah jingga dalam vakum yang dipancarkan oleh isotop Krypton Kr86.

2.  Satuan Massa
Satu kilogram standar adalah massa dari sebuah model silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran International di  Sevres. Standar sekunder dikirim ke berbagai negara dan massa-massa benda yang lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik neraca berlengan sama.

3. Satuan waktu
Satu sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom cesium (Cs – 133) untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali

4.  satuan suhu
Satu kelvin adalah 1/273,16 suhu titik tripel air.

5. Satuan kuat arus listrik
Satu ampere  adalah arus tetap yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga dan dengan luas penampang yang dapat diabaikan  dan dipisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N m-1.

6. Satuan intensitas cahaya
Satu candela  adalah intesitas cahaya yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya pada satu arah tertentu yang memancarkan radiasi monokhromatik dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran pada arah tersebut sebesar 1/683 watt per steradian.

7. Satuan jumlah zat
Satu mol sama dengan jumlah zat yang mengandung satuan elementer sebanyak jumlah atom di dalam 0,012 kg karbon-12. Satuan elementer dapat berupa atom, molekul, ion, elektron, dll dan harus ditentukan.

Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya merupakan gabungan dari satuan-satuan dasar (pokok).

Contoh:

–          Luas (  m2 )

–          Massa jenis ( kg/m3)

–          Kecepatan (m/s)

Beberapa besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut!


Disamping  besaran pokok dan besaran turunan, masih ada satuan besaran tambahan sebagai berikut:




Alat Ukur Besaran Fisika

Alat Ukur
Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.

Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.

1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita),  mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda

a. Mistar
Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari  50 cm atau 100 cm.
Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.

b. Meteran lipat (pita pengukur)
Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.

c. Jangka sorong
Digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan sangat akurat / teliti
Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya mudah dibaca. Tetapi jangka sorong yang ada di laboratorium sekolah mempunyai cara pembacaan skala yang berbeda, dimana ada skala utama dan skala vernier/nonius.
Cara membaca skala:
Hasil pembacaan =  4,74 cm atau 47,4 mm

d. Mikrometer Sekrup
Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm

Alat Ukur Massa
Neraca  yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk.
Ada empat macam prinsip kerja neraca, yaitu:
  • Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga
  • Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin
  • Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku
  • Prinsip inersia (kelembaman), contoh neraca inersia

Alat Ukur Waktu
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch.
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10 detik, sampai 1/100 detik.
Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handphone.

Alat Ukur Suhu (temperatur)
Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan platina).

Alat Ukur Massa jenis
Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu  alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk benda yang teratur bentuknya atau gelas ukur).


----------------
[menyebutkan ilmuwan bidang klasifikasi | menyebutkan bagian - bagian mikroskop dan fungsinya | menjelaskan tata cara pemberian nama mahluk hidup | menyebutkan urutan / ingkatan takson hewan dan tumbuhan | menyebutkan tahap - tahap metode dan sikap ilmiah | menjelaskan cara mikroorganisme dalam memperoleh makanan | jenis ikroorganisme yang menguntungkan manusia | menyebutkan tujuan klasifikasi | menyebutkan fase - fase pada tumbuhan lumut dan paku | menjelaskan porifera, coelentera, mollusca, achinodermata]

-
Alexander Fleming - Skotlandia - Penemu Penisilin
Alexander Oparin - Rusia - Teori Evolusi Biologi (kehidupan berasal dari laut)
Alfred Hershey - Amerika serikat - penemu struktur genetik virus
Antoine Lavoisier  - Perancis
Anthony Van Leuwenhook - Belanda - Penemu Lensa.
Archibald Vivian Hill - Inggris - Penemu Reaksi Biokimia dalam Otot
Aristoteles - Yunani - Klarifikasi makhluk hidup
August Weismann - Jerman -  teori plasma nutfah
Camillo Golgi - Italia- Penemu Metode Pengotoran Jaringan Saraf 
Carl Woese - Amerika - Pencetus Archaea
Carollus Linnaeus - Swedia - Hukum Dasar Taksonomi
Charles Darwin - Inggris - penemu teori evolusi
Charles Louis Alphonse Laveran - Prancis - Penemu parasit protozoa
Charles Robert Richet Perancis - dikenal karena karyanya tentang "anafilaksis"
Charles Scott Sherrington - Inggris - Peneliti reflek otot
Claude Bernard - Perancis - Penggagas eksperimen buta
Eduard Strasburger - Jerman - menciptakan istilah sitoplasma dan nukleoplasma
Elias Magnus Fries - Swedia - Pendiri Taksonomi Jamur Modern 
Ernst Haeckel - Jerman - Pemberi nama spesies baru
felix dujardin /  Félix Dujardin - Perancis - peneliti-protozoa konsep protoplasma dan invertebrata
Francesco Redi - Italia - Penentang Teori Abiogenesis 
Francis Crick - Inggris - Penemu Struktur DNA
George Emil Palade - Rumania - Bapak Biologi sel modern
Gregor Mendel - Penggagas teori genetika
Gregory Goodwin Pincus - AS - Penemu Pil KB 
Hanstein - sel merupakan kantong yang berisi organel 
Harold Urey - Teori Evolusi Kimia
Heinrich Anton de Bary - Jerman - Bapak Pendiri Fitopatologi & Pendiri Mikologi Modern
Heinrich Wilhelm Schott -  Austria - Pakar Aroids (Keluarga Araceae)
Hans Adolf Krebs - Penemu Daur Urea dan Daur Sitrat
Ibnu Al-Nafis Damishqui - Penemu peredaran darah paru
Ilya Ilyich Mechnikov - Rusia - Perintis Sistem Kekebalan Tubuh
Jacques Monod - Perancis - pelopor Genetika Molekuler
James Lovelock - Inggris - Penemu detektor penagnkap elektron
Jan Evangelista Purkyně (atau Johannes Evangelists Purkinje) - Ceko - Penggagas Iistilah "Protoplasma" 
Johann Wolfgang von Goethe - Jerman - novelis, sastrawan, humanis, ilmuwan, dan filsuf 
Johannes Purkinje  - Cekoslovakia - Penggagas Istilah Protoplasma
Karl Landsteiner - Austria- Penemu Golongan darah
Karl Nageli - Swiss - ahli botani Swiss
Lazzaro Spallanzani - Italia - membantah teori generasi spontan
Leonardo Da Vinci - Jenius Universal
Louis Pasteur - Perancis - penemu vaksinasi, pasteurisasi
Lynn Margulis - Amerika - terdapat simbiosis di dalam evolusi sel 
Marie Francois Bichat - Perancis - Marie François Xavier Bichat
Martinus Beijerinck - Belanda -  Salah satu pendiri Virologi
Matthias Jakob Schleiden - Jerman - Penemu Teori Sel
Maurice Wilkins
Max Schultze - Jerman - sel merupakan kesatuan fungsional 
Otto Fritz Meyerhof Jerman - Peneliti Hubungan Antara Konsumsi Oksigen dan Metabolisme Asam Laktat di Otot
Ronald Fisher - Inggris - Perintis statistika modern, biologi evolusi, genetika, dan eugenicist
Rosalind Franklin - Inggris - Penemu DNA Heliks Ganda
Robert Brown - Skotlandia - gerakan isi sel tidak teratur / zig zag 
Robert Hooke - Inggris - penemu sel
Robert Kerr - Skotlandia - - Penulis ilmiah dan Penerjemah
Robert Koch - Jerman - Menemukan metode untuk memurnikan bacillus antraks dari sampel darah dan mengembangkan kultur murni.
Rudolf Virchow - Jerman - Pemu Sel-Sel Leukemia
Selman Waksman - Penemu Streptomisin, Antibiotik Pertama Untuk TBC
Stanley Miller - Amerika - Teori Evolusi Kimia
Stephen Hales - Inggris - Penemu Ventilator, Palung Pneumatik dan Bedah Forceps
Stuart Kauffman Amerika - kritikus dan pendebat teori Darwin
Susumu Tonegawa - Jepang - Penemu keragaman antibodi
Theodor Schwann - Jerman - Teori sel, penemuan sel Schwann, penemuan pepsin, penemuan sifat organik dari ragi, dan pengenalan istilah metabolisme.
Thomas Henry Huxley - Inggris - Pendukung teori charles Darwin
Thomas Stamford Raffles - Inggris - Ahli botani
Walther Flemming  - Jerman - Penemu Mitosis dan Kromosom
Watson dan Crick - materi genetik diturunkan oleh sel kepada keturunannya 
Warwick Estevam Kerr - Brasil - ahli genetika Brasil

-
gambar 1


  • Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
  • Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini  berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
  • Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
  • Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
  • Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.
  • Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
  • Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
  • Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.
  • Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
  • Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati.
  • Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
  • Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
  • Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.
  • Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
-
Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah

Sistem Binomial Nomenclature
Pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus mengajukkan sistem penamaan makhluk hidup dalam tulisannya “Systema nature” dengan istilah “Binomial nomenclatur” (bi= dua, nomen=nama) yang artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan. Bahasa latin dipilih karena bahasa ini dimengerti semua ilmuwan pada saat itu dan tidak ada perubahan tata bahasa atau kosa katanya.

Kata pertama pada sistem penamanaan makluk hidup menunjukkan genus, yang penulisannya dimulai dengan hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan “epitethon spesificum“ artinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Misalnya untuk nama ilmiah jagung Zea mays. Zea menunjukkan genus, sedangkan mays merupakan ciri khususnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah (domestik).

Aturan Pemberian Nama Ilmiah
Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:
  • Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
  • Untuk nama ilmiah digunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
  • Tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama atau hampir sama.
  • Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai dengan hurup besar
  • Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan petunjuk spesies. 
  • Penulisan nama spesies harus ditulis menggunakan huruf miring atau digaris bawahi. Garis bawah kata pertama dan kedua harus terpisah. Selain itu juga dapat dicetak tebal. 
  • Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza sativa L., Rosa hybrida Hort, dsb. L dan Hort merupakan singkatan nama atau nama penemunya.
  • Untuk pemberian nama suku (famili) terdiri dari satu kata majemuk dibentuk dari salah satu nama genus yang dibawahinya ditambah akhiran –ceae untuk tumbuhan dan akhiran –idea untuk hewan. 
  • Jika tidak diketahui penunjukkan jenis (spesies) maka nama spesiesnya adalah setelah genus ditulis sp. dengan huruf kecil dan tidak dicetak miring, digaris bawah atau dicetak tebal.
-
Tumbuhan : kingdom-divisi-kelas-ordo-famili-genus-spesies
Hewan : kingdom-filum-kelas-ordo-famili-genus spesies

-
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara sistematatis berdasarkan bukti yang nyata guna memperoleh penyelesaian dari permasalahan yang sedang dihadapi.  Proses keilmuan dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.  Sistematis disini memiliki arti bahwa dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. 

Metode Ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol.  Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu  :
  1. Mengadakan penelitian lalu merumuskan masalah,
  2. Mengumpulkan data- data atau keterangan yang ada,
  3. Menyusun hipotesis atau hipotesa,
  4. Menguji hipotesis atau hipotesa dengan melakukan percobaan atau penelitian,
  5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan, dan
  6. Menguji kesimpulan.

Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa depan.  Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah.  Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari.  Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari metode ilmiah  :
  • Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis,
  • Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
  • Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan ilmiah.

Selain tujuan, terdapat pula manfaat yang diperoleh dari metode ilmiah.  Berikut manfaat dari metode ilmiah :
      1.       Untuk menghasilkan penemuan berguna,
      2.       Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
      3.       Untuk memecahkan suatu masalah dengan penalaran, dan
      4.       Untuk mengungkapkan kembali rahasia alam yang belum terungkap.

Kriteria Metode Ilmiah supaya dapat digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut  :
      a.       Berdasarkan fakta,
      b.      Bebas dari prasangka,
      c.       Menggunakan prinsip analisa, dan
      d.      Menggunakan hipotesa.

Metode itu sendiri dapat diambil dari berbagai cara, yaitu :
  1. Prasangka, yaitu suatu anggapan benar yang kemungkinan benar atau kadang-kadang, malah tidak benar.
  2. Intuisi, yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui proses yang tidak disadari.
  3. Trial and error, yaitu metode coba-coba atau untung-untungan.

Sikap Ilmiah

Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.  Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan, dan penulisan karya ilmiah.

Metode Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah.  Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
  1. Obyektif terhadap fakta. 
  2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
  3. Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain.
  4. Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
  5. Bersikap hati-hati.
  6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
  7. Sikap menghargai karya orang lain.
  8. Sikap tekun.
  9. Sikap berani mempertahankan kebenaran.
  10. Sikap menjangkau ke depan.
-
Bakteri dapat di kelompokkan menjadi
  1. Bakteri fotoautotrof,yg menggunakan seny non organik sprti co2 sbg sumber krbon dan chaya sbg sumber energi utk mensintesis makanannya cth=Chromatium
  2. Bakteri kemoautotrof,menggunakan co2 sbg sumber karbon dan seny kimia sbg sumber energi cth=Nitrobacter
  3. Bakteri fotoheterotrof, menggunakan sumber karbon dan cahaya cth=Rhodospirillum rubrum
  4. Bakteri kemoheterotrof,menggunakan senyawa organik sbg sumber karbon dan seny kimia cth=e.coli
-
bakteri yang dapat menguntungkan bagi kehidupan manusia.
  1. Bakteri Rhizobium. Bakteri ini berperan dalam mengikat nitrogen pada akar tanaman polong-polongan.
  2. Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar.
  3. Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de' coco.
  4. Bakteri Pseudomonas sp berperan dalam pembuatan vitamin B.
  5. Bakteri Candida krussei berperan dalam pembuatan cokelat.
  6. Bakteri Pseudomonas, Xantomonas, Flavobacterium dan Streptomyces berperan dalam pembusukan sampah organik.
  7. Bakteri Streptococcus termophylus berperan dalam pembuatan mentega.
  8. Bakteri Streptomyces griceus. Bakteri ini mampu membentuk antibiotik streptomisin.
  9. Bakteri Streptococcus termophylus dan Lactobacillus bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt.
  10. Bakteri Streptococcus sp. Dan Propionibacterium skermanisi berperan dalam pembuatan keju.
-
tujuan klasifikasi makhluk hidup
  • mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  • mendiskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  • mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup
  • memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
-
Fase gametofit : fase penghasil gamet
fase sporofit : fase penghasil spora.

tumbuhan lumut yg biasa kita lihat adalah fase gametofit, sedangkan tumbuhan paku yang bisa kita lihat adalah fase sporofit

-
Hewan yang termasuk:
1.    Porifera
Porifera adalah hewan sederhana multisel, tapi tidak memiliki mulut, otot, jantung atau otak. Porifera bersifat sessile atau tidak bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Yang termasuk hewan ini adalah spons atau bunga karang, seperti spons tabung kuning (Aplysina fistularis).
2.    Coelenterata
Coelenterata atau Cnidaria adalah hewan lunak tidak betulang belakang yang hidup di laut dan berenang bebas.
 Hewan jenis ini termasuk ubur-ubur (Scyphozoa), dan anemon (Actiniaria).
3.    Platyheminthes
Platyhelminthes atau cacing pipih adalah hewan tak bertulang yang memiliki tubuh pipih, tak bertulang, tidak berruas dan lunak.
Hewan jenis ini termasuk Cacing hati (Fasciola hepatica), cacing demam siput (Schistosoma javanicum), cacing pita babi (Taenia solium), dan cacing pita sapi (Taenia saginata).

 4.    Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilig adalah cacing dengan ciri seperti benang dengan ujung runcing.
Hewan jenis ini termasuk cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Ancylostoma duodenale), dan cacing rambut (Wuchereria bancrofti), penyebab penyakit kaki gajah.
5.    Annelida
Annelida adalah cacing dengan ciri khas bersifat berruas.
Hewan jenis ini termasuk cacing tanah (Megadrilacea) dan lintah atau pacet (Hirudinea).
6.    Mollusca
Molusca adalah hewan bertubuh lunak, dengan kulit berlendir, dan tidak memiliki tulang belakang. Hewan jenis ini dapat memiliki cangkang.
Hewan jenis ini termasuk cumi-cumi atau sotong (Cephalopoda), siput (Gastropoda), kerang (Bivalvia), dan siput taring (Scaphopoda).
7.    Echinodermata 
Echinodermata adalah hewan laut tidak bertulang belakang dengan tubuh kasar dan memiliki simteri tubuh radial.
Hewan jenis ini termasuk landak laut (Echinoidea), tripang (Holothuroidea) dan bintang laut (Asteroidea)
8.    Arthropoda 
Arthropoda adalah hewan tidak bertulang belakang yang memiliki ciri khas tubuh berruas.
Hewan jenis ini termasuk serangga (insecta), kepiting dan udang (Crustacea), kaki seribu (Myriapoda), kalajengking dan laba-laba (Chelicerata).

-

[menjelaskan molkul, atom, unsur, senyawa | menjelaskan asam basa | ciri - ciri perubahan fisika dan kimia | menjelaskan perubahan kimia | menjelaskan sifat kimia ]

-
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat unsur tersebut
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya
Ion adalah atom atau gugusan atom yang bermuatan listrik
Molekul senyawa adalah  molekul yang tersusun lebih dari satu jenis atom penyusun

-
Asam
Asam itu  dari bahasa latin, yaitu Denfan Ktaacidus yang artinya masam. Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
Basa
Basa  menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan  asam (H+) dan menghasilkan air (H20).

-
Perubahan fisika: tidak menghasilkan zat baru, zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula, hanya diikuti perbahan fisika lainnya spt perubahan bentuk, ukuran dan warna
perubahan kimia : kebalikan perubahan fisika, diikuti perubahan zat kimia melalui reaksi kmia, selama terjadi perubahan kimia massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi

-
Sifat kimia yaitu keterbakaran (sifat dapat tidaknya suatu zat terbakar), pembusukan(peristiwa membusuknya suatu zat akibat reaksi kimia), kereaktifan (mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain), daya ionisasi (mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi menjadi partikel-partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air).

-

[menerapkan perubahan suhu pada indra | menjelaskan prinsip kerja termometer | menjelaskan kelebihan dan kelemahan beberapa jenis termometer | menyebutkan pebandingan skala termometer | menghitung koefisien muai panjang pada benda | menjelaskan massa jenis, kapasitas kalor, kalor jenis dan rambatan kalor | menjelaskan peristiwa yang terjadi di sebabkan kalor | menghitung jumlah kalor dari suhu yang berubah]

-
indra perasa bukan pengukur tingkat panas yang andal .benda yang tingkat panasnya sama di rasakan berbeda oleh tangan kanan dan kirimu .jadi,suhu benda yang di ukur dengan indra perasa menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat di pakai sebagai acuan .suhu harus di ukur secara kualitatif dengan alat ukur suhu yang di sebut termometer 

-
Secara umum, cara kerja thermometer adalah sebagai berikut : Ketika temperatur naik, cairan di bola tabung mengembang lebih banyak daripada gelas yg menutupinya. Hasilnya, benang cairan yg tipis dipaksa ke atas secara kapiler. Sebaliknya, ketika temperatur turun, cairan mengerut dan cairan yg tipis di tabung bergerak kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yg dinamakan meniscus dibaca terhadap skala yg menunjukkan temperatur.
Zat untuk termometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya mengalami perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan alkohol. zat cair tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu titik tertinggi dan titik terendah. Misalnya, titik didih air dan titik lebur es untuk suhu yang tidak terlalu tinggi. Setelah itu, pembagian dilakukan di antara kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang sama besar, misalnya termometer skala Celcius dengan 100 bagian dan setiap bagiannya bernilai 1C

-
Termometer menurut isi  dibagi jadi dua, yaitu : 
-termometer air raksa 
-termometer aalkohol
kelebihan termometer air raksa :
-warnanya mengkilat sehingga mudah dilihat 
-cepat bereaksi terhadap perubahan suhu
-membeku pada suhu rendah (-38°C) dan mendidih pada suhu yang tinggi 
Kekurangan termometer air raksa :
-sangat beracun
-mudah menguap 
-Harganya mahal
Kelebihan termometer alkohol : 
-Harganya murah
-Mudah didapat 
-Aman digunakan 
-lebih teliti
Kekurangan Termometer alkohol :  
-Tidak dapat mengukur suhu yang tinggi 
-Membasahi dinding kaca 
-Alkohol tidak berwarna,sehingga perlu memberikan warna pada alkohol

Macam macam termometer : 
-termometer laboratorium
-termometer suhu badan 
-termometer bimetal
-termometer kristal cair 

-
perbandingan 4 skala termometer
C : R :F : K = 5 : 4 : 9 : 5

source  : -
-
∆L = Lo.α.∆t 
Lt = Lo (1 + α.∆t) 
∆L = perubahan panjang ; .∆t = perubahan suhu 
Lo = panjang mula-mula ; Lt = panjang akhir 
α = koefisien muai panjang 
berarti.. 
α=∆L/Lo.∆t 
atau... 
1+α∆t=Lt/Lo 
α∆t=(Lt/Lo)-1 
α=(Lt/Lo∆t)-1

#semoga ngarti :D
-
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu yang lebih rendah.
kalor jenis adalah bilangan yang menyatakan jumlah kalor yang dibutuhkan/dilepaskan oleh 1 g zat itu agar suhunya berubah 1 K atau 1 oC.
kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu seluruh benda sebesar 1 derajat.
perubahan wujud adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat lain.
menerima kalor adalah kondisi suatu benda yang menerima kalor dari benda lain atau lingkungan
melepaskan kalor adalah kondisi suatu benda yang melepaskan kalor ke benda lain atau ke lingkungan
kalor laten adalah kalor yang digunakan untuk mengubah wujud suatu benda.

-
nope
-
Q = m c Δt
Q = m L
Q = m U

Q = kalor
c = kalor jenis
Δt = perubahan suhu
L = kalor lebur
U = kalor uap

-

[menjelaskan berbagai sumber energi alternatif | menyebutkan ilmuan yang menjelaskan tentang energi | menyebutkan sumber energi untuk tubuh manusia | menjelaskan energi yang dihasilkan dari reaksi fotosintesis | menghitung besarnya energi kinetik suatu benda]

-
Energi yang bukan berasal dari bahan bakar fosil disebut energi alternatif. Alam menyediakan berbagai sumber energi alternatif yang tidak akan habis.

source  : -
-
Jameswatt, penemu satuan watt
Archimedes, merumuskan prinsip ilmiah dgn menjelaskan bagaimana benda yg mengapung akan memindahkan air sesuai dgn beratnya
Antonie bocquerel, menemukan radioaktif
James jolue, membantu pengembangan prinsip kekekalan energi. jolue, yg merupakan satuan pengukuran kerja dan energi yg di ambil dari namanya
Isaac Newton, merumuskan hukum dasar grafitasi dan gerakan. Ia menemukan bahwa cahaya dari spektrum beragam warna

-
Berasal dari karbohidrat yang terkandung dalam makanan.

source  : -
-
Secara terperinci reaksi fotosintesa terdiri dua fase:

Reaksi fotokimia = reaksi cahaya = reaksi Hill = fotolisis air.

Pada tahap pertama ini terjadi proses penangkapan energi surya atau proses-proses yang bergantung pada keberadaan cahaya. Proses ini biasa dinamakan reaksi terang.

Reaksi-reaksi cahaya berlangsung pada bagian grana kloroplas. Sebagian energi matahari yang diserap akan diubah menjadi energi kimia, yaitu berupa zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu akan digunakan untuk proses penyusunan zat gula. Sebagian energi matahari juga digunakan untuk fotolisis air (H2O) sehingga dihasilkan ion hidrogen (H+) dan O2. Ion hidrogen tersebut akan digabungkan dengan CO2 membentuk zat gula (CH2O)n. Sedangkan O2 -nya akan dikeluarkan.


Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.

Reaksi thermokimia = reaksi gelap = fiksasi CO2.

Tahap II adalah proses-proses yang tidak bergantung langsung pada keberadaan cahaya. Proses-proses atau reaksi-reaksi pada tahap ini disebutreaksi gelap. Reaksi-reaksi gelap terjadi pada bagian matrik stroma kloroplas. Pada bagian ini, terdapat seluruh perangkat untuk reaksi-reaksi penyusunan zat gula. Reaksi tersebut memanfaatkan zat berenergi tinggi yang dihasilkan pada reaksi terang yaitu ATP dan NADPH. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).

Reaksi penyusunan ini tidak lagi bergantung langsung pada keberadaan cahaya, walaupun prosesnya berlangsung bersamaan dengan proses-proses reaksi cahaya. Karena itulah, reaksi-reaksi pada tahap ini disebut reaksi gelap. Reaksi tersebut dapat terjadi karena adanya enzim-enzim fotosintesis. Sesuai dengan nama penemunya yaitu Benson dan Calvin, maka daur reaksi penyusunan zat gula ini disebut daur Benson – Calvin. Hasil awal fotosintesis adalah berupa zat gula sederhana yang disebut glukosa (C6H12O6). Selanjutnya, sebagian akan diubah menjadi amilum (zat tepung  / pati) yang ditimbun di daun, atau organ-organ penimbunan yang lain.

-
v = sqrt 2gh
KE = 1/2 mv ^ 2

ket:
sqrt = akar
^ 2 = pangkat 2

source  : -
-

[menyebutkan urutan organisasi kehidupan | menyebutkan organ dan fungsi pada sel tumbuhan | menyebutkan struktur sel secara umum | menyebutkan organ ilmuan yang berjasa pada penemuan sel | menyebutkan organ - organ yag menyusun sistem organ | membedakan sel hewan dan sek tumbuhan | menyebutkan nama jaringan tumbuhan pada gambar | menyebutkan fungsi sel saraf]

-
- tingkat molekul - tingkat sel - tingkat jaringan - tingkat organ - tingkt sistem organ - tingkat organisme - tingkat populasi - tingkat komunitas- tingkat ekosistem - tingkat bioma

-
Fungsi Organel-organel Sel 

a. Membran Plasma 
Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). 
Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel. 
b. Sitoplasma 
Tersusun atas: 
- cairan: sitosol 
- padatan: berupa organela-organela 
Fungsi: tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel. 
c. Nukleus 
Merupakan organel terbesar, berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, yang terdiri atas benang ‘kromatin’ yang tersusun atas DNA, RNA dan protein. Selain itu terkadang terbentuk nukleolus 
Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik. 
d. Sentriol 
Hanya dimiliki sel hewan. 
Fungsi: menarik kromosom menuju ke kutub. 
e. Retikulum Endoplasma (RE) 
Berbentuk benang-benang jala meliputi: 
- RE kasar: terdapat ribosom, b’fungsi utk transpor & sintesis protein. 
- RE halus: tdk t’dpt ribosom, b’fungsi utk transpor & sintesis lemak & steroid. 
f. Ribosom 
Tersusun dr protein & RNA, b’bentuk bulat & tdk b’membran. 
Fungsi: tempat b’langsungnya sintesis protein. 
g. Kompleks Golgi 
Terdiri atas membran b’bentuk kantong pipih. Pd sel tumbuhan, kompleks golgi disebut diktiosom. 
Fungsi: sekresi polisakarida, protein & lendir (musin). 
h. Lisosom 
Merupakan membran b’bentuk kantong kecil b’isi enzim hidrolitik yg b’fungsi dlm pencernaan intrasel. 
Fungsi lain: 
- mencerna materi yg diambil secara endositosis. 
- menghancurkan organela sel lain yg sudah tdk b’fungsi (autofage). 
- menghancurkan selnya sendiri (autolisis). 
i. Mitokondria 
Memiliki membran rangkap (luar & dlm). Membran dlm berlekuk-lekuk membentuk krista. 
j. Mikrotubulus 
Tersusun atas protein tubulin 
Fungsi: punyusun spindel, sentriol, silia & flagela. 
k. Mikrofilamen 
Tersusun atas protein aktin. 
Fungsi: dlm gerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot & pembelahan sel. 
l. Dinding Sel 
Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin & lignin. 
Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dlm, & mengatur transportasi zat. 
m. Badan mikro 
Terdiri: 
- Peroksisom: mengandung enzim katalase. 
- Glioksisom: mengandung enzim katalase & oksidase. 
n. Plastida 
Organela yg mengandung pigmen, meliputi: 
- Kloroplas: plastida yg mengandung pigmen klorofil/hijau. 
- Kromoplas: plastida yg mengandung pigmen merah, jingga, kuning. 
- Leukoplas: plastida yg tdk mengandung pigmen. 
o. Vakuola 
Vakuola sel tumbuhan b’sifat menetap. 
Fungsi: tmpt menyimpan cadangan mkanan, pigmen, minyak atsiri & sisa metabolisme.  

-
Struktur sel
Secara umum setiap sel memiliki :
− membran sel, 
− sitoplasma, dan 
− inti sel atau nukleus. 

-
Ilmuwan yg berjasa dalam penemuan sel adalah robert hooke. ia yg menemukan sel pertama kali tahun 1665.

-
Organ pernafasan : hidung, trakhea, larink, bronchus, bronchiolus, paru-paru
organ pencernaan: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus
organ reproduksi: rahim, tuba fallopi, ovarium, vagina,
penis, skrotum, epididimis
organ transportasi: jantung, limpa, 

-
sel hewan : - tidak ada dinding sel, mempunyai lisosom, mempunyai sentrosom, tidak memiliki plastida, memiliki mikrotubulus, tidak memiliki vakuola
sel tumbuhan : memiliki dinding sel, tidak mempunyai lisosom, tidak memiliki sentrosom, memiliki plastida, tidak memiliki mikrotubulus, memiliki vakuola

-
jaringan pengangkut:
Xylem : mengantarkan air san zat hara menuju daun
Floem : mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
pelindung : 
epiidermis : melindungi jaringan yang ada di dalam
meristem : jaringan yang terus membelah
penyongkong : memberikan kekuatan bagi tumbuhan

Jaringan kolektim
sklerektim
parenkim : jaringan dasar pada tumbuhan
palisade : jaringan yang memiliki banyak kloroplas dan berbentuk seperti pagar.

-
Mengendalikan Organ Tubuh Manusia 
Mengatur Organ Tubuh Manusia
Tempat Berpikir dan kesadaran Kita
Menghantarkan Impuls
Reaksi Terhadap Suatu Rangsangan

-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mau komentar?
monggo tulis di bawah ini