30/01/18

NASKAH / MATERI STAND UP KOMEDI LUCU


NASKAH STAND UP KOMEDI


Singkat cerita saya mendapatkan naskah ini dari anak MTs Al-Ma'ruf margodadi tapi lupa nama pemiliknya. dan ini naskahnya bertemakan tentang PRAMUKA, berikut naskahnya:

-.-


Kali ini aku bakal nyeritain tentang Pramuka. 
Ya, Aku kenal pramuka pas aku duduk di kelas 3 Mts. 
Dulu, aku tertarik banget buat ikut pramuka, alesannya karena liat kakak-kakaknya yang kece banget pake baju pramuka plus emang keliatannya menarik banget sih. 

Di kelas 3 Mts aku sempet mikir jadi ketua regu pramuka kelasku. Aku bayangin Nama regu itu sakura. aku sangat menikmati peranku sebagai ketua regu #walau pun dalam mimpi karena selain bisa dapet ilmu lebih banyak, juga bisa dapet banyak temen dari regu lain. 

Aku seneng sama permainan-permainan di pramuka, dari lagu-lagunya, materi-materinya, cewek – ceweknya, kakek – kakeknya, mbah – mbahnya, (hehe,.. kagak sampek situ yak )  pelajaran-pelajarannya kayak sandi-sandi dan lain-lainnya, aku tu suka banget. . .

Awalnya aku merasa ada kedamaian waktu aku di pramuka.  Namun semua itu berubah saat Negara api menyerang –apadeh?-. iyaa… semua itu berubah saat si Dudi (Pembina pramuka baru) masuk. Dia merubah semua rasa nyaman yang aku rasain di pramuka. Diawali dengan kebiasaan dia membuatku menangis saat ada materi. Belum lagi sikap arrogant dan temperamental yang dia punya dan dia tunjukkan ke kami para peserta pramuka. Dan jujur saja itu membuat kami takut. Dimarahi, dibentak mah sudah biasa. Menendang meja, memnawa penggaris kayu, itu adalah hobinya. Masih untung kalau wajahnya agak tampan atau rupawan, ini? Wajah tak terlalu tampan dan rupawan, ditambah dengan sikap dan sifat dia yang seperti itu, tentu saja semua orang akan merasa ilfeel dengan orang yang seperti dia.

Suatu hari, kami belajar pramuka tentang sandi-sandi (kalau tidak salah) aku memang sangat suka materi tentang sandi-sandi ini. Sampai akhirnya si Dudi itu memberi beberapa pertanyaan dan kami harus menjawabnya di dalam buku kami. Setelah selesai mengerjakan dan mengumpulkannya, dia menilai hasil jawaban kami satu persatu. Akhirnya namaku disebut juga, kulihat nilaiku di dalam bukuku, namun ada yang aneh didalam buku tersebut. Ternyata dibawah nilaiku, ada tulisan yang membuatku ingin menangis pada saat itu. Nilaiku memang lumayan bagus, 80, tapi tulisan dia dibawah nilaiku yang tidak bagus dan tidak patut untuk ditiru. Dia dengan sengaja menuliskan “Yuli mirip monyet”.

Kesal, bete, marah, dan tidak tau harus berbuat apa. Akupun hanya bisa menangis. Apa benar seorang Pembina pramuka harus bersikap seperti itu? Apa ini yang diajarkan pramuka untuk para pembinanya? Apa semua Pembina bersikap semena-mena dan kurang ajar seperti dia? Dan banyak hal yang kupertanyakan di dalam otakku mengenai hal itu. Aku yang menagis karena kesal kepada si Dusi lama-kelamaan dihampiri oleh si empunya tulian. “Maaf yah Cuma bercanda” fan dengan spontan aku jawab “teiung ahh.. kaditu siah!” memang sedikit kasar dan tidak sopan jawabanku atas permintaan maafnya.

Aku seharusnya memang tidak marah atau kesal karne diledek dengan tulisan macam itum tapi entahlah, sepertinya aku memang sudah muak dengan segala kelakuan dan sikap dia yang mengaku sebagai seorang Pembina yang menurutku sikapnya itu bukan contoh yang baik untuk kami calon penerus. Setelah pramuka hari itu, teman-temanku yang mengetahui kedian tadi ,melaporkan kejadian tersebut kepada guru kami. Daaaannnn minggu depannya, Pembina pramuka kami sudah diganti –lagi- dan bukan si Dudi-dudidam lagi. Aku bersyukur dengan pergantian Pembina itu, tapi sayang aku sudah terlanjur trauma dengan sesuatu yang berbau pramuka itu. Dan sampai saat ini aku masih saja tidak menyukai pramuka, hanya karena kejadian sekitar 10 tahun yang lalu itu.

-.-
mungkin itu saja yang saya sampaikan dan semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mau komentar?
monggo tulis di bawah ini