28/02/24

AKU MENEMUKAN LOGO BARU

kemungkinan logo ini akan muncul pada google image, jadi aku taruh di sini saja. 

Logo SMP Negeri 1 Sumberejo

Logo Sekolah SMP Negeri 1 Sumberejo Baru

apa? ada hitam di belakangnya? idk, aku dapat dari WA. tau tau ada anak yang ingin buatkan sebuah Laporan Study Tour tapi di tempat Batu Tegi? nah dia maksutku. kau tak tau apa yang ku maksut? ya iya lah. tulisan ini hanya tau untuk yang buat tulisan ini. 

Logo MIMA Margodadi

Logo Sekolah MIMA Margodadi Terbaru
Logo agak burik? yah.. aku mendapatkannya di sebuah soal, aku belum dapat yang versi aslinya ke gurunya. kebetulan soal yang ku dapat gurunya NGAZAM IMTISAL, guru sekolah tersebut dan saya mengupload logo ini pada 26 April 2024.



27/04/21

RESUME MANAJEMEN KONFLIK - PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

Negoisasi

Negoisasi adalah teknik mengelas masalah antara individu atau dengan pihak lain untuk mencapai kesimpulan yang menguntungkan semua yang terlibat dalam diskusi. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari konflik dan ketegangan. Ketika individu tidak setuju satu dengan yang lain, mereka akan duduk bersama,membahas masalah pada forum terbuka,bernegoisasi satu sama lain dan sampai pada solusi alternatif yang memuaskan semua.

Negoisator harus mempertimbangkan posisi mereka jika negoisasi gagal menghasilkan hasil yang dapat diterima mereka dapat menentukan suatu best alternative to a negotiated agreement(BATNA) atau suatu alternatif terbaik untuk perjanjian negoisasi memberikan alternatif di mana kesepakatan tidak dapat dicapai. kondisi ini tidak memerlukan kerjasama dari orang lain dan memberikan opsi ketika negosiasi gagal.

Seorang negoisator dapat melakukan hal-hal tersebut dibawah ini:

  1. Menghindari perjanjian yang tidak sesuai
  2. Nilai hasil potensial baterai yang akan digunakan untuk memutuskan Apakah perjanjian yang dinegosiasikan lebih baik daripada alternatifnya.

Definisi Negoisasi

Negoisasi adalah proses interaksi antara dua atau lebih negoisator atau pihak-pihak yang berupaya menemukan landasan bersama, dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di mana peranan voice actor atau pihak berusaha untuk membuat kesepakatan yang dapat diterima bersama dan dihormati oleh semua. Negoisasi juga berarti komunikasi antara dua pihak atau lebih dengan tujuan mencapai hasil atau tujuan akhir yang memuaskan, yang dikenal sebagai kompromi. Teori negoisasi biasanya dibagi menjadi dua yaitu negosiasi distributif dan Negosiasi integratif.Negosiasi distributif melibatkan kedua belah pihak yang saling bersaing,dengan indikasi yang jelas tentang apa yang akan dan tidak akan mereka terima. hal ini didasarkan pada fakta bahwa pihak-pihak yang bernegoisasi saya ada sejumlah nilai yang terbatas untuk dibagikan dan mereka perlu bersaing untuk mendapatkan bagian terbesar.

Beberapa pengertian terkait negoisasi menurut para ahli sebagai berikut:

  • Menurut HartmanNegosiasi merupakan suatu proses komunikasi di mana dua pihak masing-masing dengan tujuan dan sudut pandang mereka sendiri berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang sama
  • Menurut David OliverNegoisasi adalah sebuah transaksi di mana kedua belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir
  • Menurut casse Negoisasi adalah proses dimana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama

Manfaat negoisasi bagi perusahaan

Negoisasi adalah diskusi di antara individu untuk menemukan alternatif yang memperhitungkan kepentingan semua orang dalam negoisasi yang saling menguntungkan orang mencoba kemampuan yang terbaik untuk mencapai solusi di mana setiap orang diuntungkan dan tidak ada orang yang dirugikan negoisasi sangat penting dalam perusahaan yaitu untuk menghindari konflik dan meningkatkan hubungan antar karyawan.

Model negoisasi

Negoisasi didefinisikan sebagai diskusi di antara individu untuk mencapai kesimpulan yang dapat diterima oleh semua orang. Hal ini adalah proses dimana orang-orang daripada bertengkar di antara mereka sendiri mereka duduk bersama,mengevaluasi pro dan kontra dan kemudian mencari jalan keluar pemecahan masalah dengan alternatif dan situasi menang-menang (win win)untuk semua.

Model menang-menang (win-win model)

Persyaratan pertama dan terpenting untuk negoisasi yang efektif adalah persiapan seseorang harus siap, sebelum melakukan negoisasi, tujuan reboisasi harus jelas, tujuan negoisasi harus jelas, Mengapa anda perlu negoisasi?Apa tujuannya? jangan berada dalam kondisi perikanan di mana yang telah berubah pikiran jika anda mengharapkan kerja tertentu lebih baik mana artinya jika anda memiliki bakat Anda pasti akan mendapatkan apa yang anda inginkan tetapi penting untuk memiliki harapan yang realistis .Jangan meminta sesuatu yang akan merugikan pihak lain, seseorang harus selalu siap dengan rencana alternatif, bersifat transparan dan jujur dengan pihak kedua selama negoisasi, Tunjukkan rasa percaya diri, Pahami pihak kedua dengan baik, jadilah komunikator yang baik, seorang individu harus belajar berkompromi semaksimal mungkin, hindari Datang Terlambat, Jangan membuat pembicaraan terlalu lama, jaga emosi dalam negoisasi, bersikap sabar, memilih ruang yang tepat untuk negoisasi, setelah anda sampai dengan registrasi selanjutnya adalah menandatangani kontrak dan perjanjian di hadapan kedua belah pihak pastikan bahwa semua syarat dan ketentuan yang diperlukan disebutkan dengan jelas dalam sebuah kontrak.

Model menang kalah(Lose-win model)

Dalam model ini satu pihak menang dan pihak lainnya kalah dalam hal seperti itu,pada beberapa kali diskusi dan negoisasi satu pihak diuntungkan sementara tersebut tetap merasa tidak puas.

Model kalah kalah (Lose- Lose model)

Dalam model ini hasil Negosiasi adalah nomor atom masing-masing pihak Allah tidak ada pihak yang diuntungkan dari model ini. Contoh seandainya a tidak membeli laptop setelah beberapa kali negoisasi baiknya maupun pemilik toko tidak akan mendapatkan apapun dari kesepakatan itu Amir akan pulang dengan tangan kosong dan aku tidak akan mendapat apa-apa. Dalam hal ini,umumnya kedua pihak tidak mau menerima pandangan atau pendapat satu dengan yang lain dan akan berkompromi.

Model negoisasi RADPAC

Model negoisasi RAPDAC(Rapport:Hubungan,Analysis:Analisis, Debate: Debat, Propose :Usulan,Agreement:Persetujuan,Close:Penyelesaian). adalah modal negosiasi yang banyak digunakan di perusahaan.

Jenis negoisasi

  • Negoisasi sehari-hari di tempat kerja 
  • Negosiasi antara karyawan dan atasan
  • Negoisasi antara rekan sejawat
  • Negoisasi komersial
  • Negoisasi hukum


MAKALAH HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN MASYARAKAT

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hubungan Sekolah dengan Masyarakat”. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan sekalian umatnya yang bertaqwa. Ucapan terima kasih pula kami tujukan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini, baik bantuan materil maupun non material.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah berada ditengah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua. Mata yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat berlangsung dengan baik. Mata kedua adalah sebagai lembaga yang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan. Kedua fungsi ini seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu fungsi yang controversial ini, diperlukan saling pemahaman antara sekolah dan masyrakat.

Nilai-nilai yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan tetap dijaga kelestariannya, sedang yang tidak sesuai harus diubah. Pelaksanaan fungsi sekolah ini, terlebih sekolah menengah yang berada di tengah-tengah masyrakat terpencil, menjadi tumpuan harapan masyrakat untuk kemajuan mereka. Untuk dapat menjalankan fungsi ini hubungan sekolah masyarakat harus selalu baik. Dengan demikian, terdapat kerjasama serta situasi saling membantu antara sekolah dan masyrakat. Disamping itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Realisasi tanggung jawab itu tidak dapat dilaksanakan apabila hubungan sekolah dan masyrakat tidak terjalin sebaik-baiknya.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, jadi penulis mampu menentukan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana definisi hubungan sekolah dengan masyarakat ?
  2. Bagaimana ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat ?
  3. Bagaimana pengaruh hubungan sekolah dengan masyarakat ?

Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, jadi penulis dapat menentukan tujuan penulisan sebagai beirikut :

  1. Untuk mengetahui definisi hubungan sekolah dengan masyarakat.
  2. Untuk mengetahui ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat.
  3. Untuk mengetahui pengaruh hubungan sekolah dengan masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Secara sederhana “hubungan” atau “communication” dapat diartikan sebagai “process by wich  a person transmits a message to another” yang berarti proses penyampaian berita dari seseorang kepada orang lain.[1]  Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.

Hubungan sekolah dengan masyarakat (Husemas) adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Kindred, balgin dan Gallagher(1976) mendefinisikan husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.

Definisi tersebut diatas mengandung beberapa elemen penting, sebagai berikut:

  1. Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dengan masyrakat. Masyarakat memerlukan sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik, demikian pula sekolah.
  2. Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah. Yang dimaksud peran serta sekolah adalah kepedulian masyarakat tentang hal-hal yang terjadi disekolah, serta tindakan membangun dalam perbaikan sekolah.
  3. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerja sama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien.

Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Ada banyak hal yang dapat diungkapkan tentang ruang lingkup hubungan sekolah dengan masyarakat, antara lain yaitu sebagai beikut :

Konsep-konsep hubungan sekolah dengan masyarakat

Konsep hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sangat luas dan kompleks serta beranekaragam. Berikut ini ada bermacam-macam konsepsi hubungan sekolah dengan masyarakat untuk dapat dipertimbangkan mana yang lebih efektif dikembangkan si sekolah mendatang.

Menurut Amateambun dalam bukunya Guru dalam Administrasi sekolah pembangunan “konsepsi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut :

  1. Konsep “menunggu” sekolah hanya menunggu dan mengharapkan perhatian dan bantuan dari masyarakat.
  2. Konsep preventif kegiatan-kegiatan sekolah hanyalah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
  3. Konsep tanda bahaya kegiatan-kegiatan hubungan sekolah masyarakat terjadi bila ada bahaya misalnya kebakaran, bangunan runtuh dan sebagainya. Sehingga sekolah memerlukan bantuan/kontak dengan masyarakat.
  4. Konsep pameran sekolah hanya sekedar memamerkan kegiatannya kepada masyarakat.
  5. Konsep prestise kegiatan-kegiatan sekolah sebagai alat untuk meninjolkan kariernya. Biasanya hal ini cenderung untuk mencari popularitas sekolah.
  6. Konsep partnership hubungan ini dapat diinterpretasikan sebagai hubungan proses timbal balik. Dimana kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan masyarakat juga menjadi kebutuhan dan keinginan sekolah. Terutama dalam kegiatan kurikuler.
  7. Konsep social leadership sekolah sebagai lembagan pendidikan utama masyarakat, harus dan diharapkan dapat membina kepemimpinan dengan pihak yang erat hubungannya problema-problema sosial.[2]

Prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan hubungansekolah dan masyarakat,antara lain:

  1. Integrity; Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat harus terpadu. Artinya informasi yang disampaikan antar keduanya harus informasi yang terpadu baik mengenai masalah akademik maupun non akademik. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayan antar keduanya.
  2. Continuity; Prinsip ini menjelaskan bahwa hubungan ini harus dilakukan secara terus menerus, hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui perkembangan sekolah.
  3. Simplicity; Prinsip menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dan masayarakat ini dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat.
  4. Coverage; Kegiatan pemberian informasi secara menyeluruh dan mencakup semua asfek, faktor atau subtansi yang perlu disampaikan dan perlu diketahui masyarakat.
  5. Constructiveness; Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah memberikan informasi yang membangun pemahaman/pengetahuan masyarakat terhadap program pengembangan sekolah.
  6. Adaptability; Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat setempat.[3]

Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju.

Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:

  1. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
  2. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
  3. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.

Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.[4]

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:

  1. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah.
  2. Peningkatan pemahaman sekolah tentang kedudukan serta aspirasi masyrakat tersebut terhadap sekolah.
  3. Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta  kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan di sekolah.
  4. Peningkatan kesadaran masyrakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era pembangunan.
  5. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakukan oleh sekolah.
  6. Pertanggung jawaban sekolah atas harapan yang disebabkan masyrakat kepada sekolah.
  7. Dukungan serta bantuan masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah.[5]

Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut :

  1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua.
  2. Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah.
  3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional.
  4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).

Pengaruh Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Sekolah merupakan salah satu lembaga masyarakat, didalamnya terdapat reaksi dan interaksi antar warganya. Warga sekolah tersebut adalah guru, murid, tenaga administrasi sekolah serta petugas sekolah lainnya misalnya dokter sekolah, pelayan atau penjaga sekolah, warung sekolah dan lain-lain, sebagai salah satu lembaga masyarakat maka untuk dapat menjalankan tugasnya maka sekolah perlu memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Menyesuaikan kurikulum sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Kurikulum yang sudah using dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat harus diperbaiki dan disesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat (sudah barang tentu masyarakat yang maju, bukan masyarakat tebelakang).
  2. Metode yang digunakan harus mampu merangsang murid untuk lebih mengenal kehidupan riil di masyarakat.
  3. Menumbuhkan sikap pada murid untuk belajar dan bekerja dari kehidupan sekitarnya dengan demikian maka akan terdapat hubungan fungsional antara sekolah dengan masyarakat.
  4. Sekolah harus selalu berintegrasi dengan kehidupan masyarakat, sehingga kebutuhan kedua belah pihak akan terpenuhi.
  5. Sekolah seharusnya dapat mengembangkan masyarakat dengan cara mengembangkan pembaharuan tata kehidupan masyarakat.[6]

Dalam mengemban fungsi lembaga pengembangan masyarakat, guru mempunyai peranan yang cukup penting selain sebagai pengajar di sekolah, ia juga sebagai pemimpin masyarakat baik luar sekolah maupun masyaraka sekolah.

Kenyataan menunjukkan bahwa tidak sedikit guru yang memangku jabatan masyarakat misalanya, Koperasi Unit Desa (KUD), Karang Taruna dan lain sebagainya. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada kuantitas dan kualitas keluaan atau produk sekolah tersebut dan berapa jauh masyarakat dapat menikmati keluara/produk sekolah.

Makin luas sebaran produk sekolah ditengah-tengah masyarakat dan makin meningkat kualitasnya maka produk sekolah tersebut telah membawa pengaruh positif terhadap perkembangan masyarakat. Pengaruh tersebut ialah sebagai berikut :

  1. Mencerdaskan kehidupan bangsa
  2. Membawa virus pembruan bagi perkembangan masyarakat
  3. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja dilingkungan masyarakat.
  4. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi social yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.[7]

Didalam Tap MPR No. IV/MPR/1978 ditegaskan bahwa Pendidikan Berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan meningkatkan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memerkuat kepribadian serta mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Maka berdasarkan itulah bahwa pengaruh sekolah dengan masyarakat dapat berfungsi dan berperan untuk sebagai berikut:

  1. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Meningkatkan kecerdasan.
  3. Meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan tenaga terampil, serta dapat meningkatkan produksi kerja.
  4. Membentuk pribadi dan budi pekerti.
  5. Melestarikan nilai-nilai yang terpuji dalam masyarakat.
  6. Pembangunan nilai baru yang dianggap serasi oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu, teknologi dan modernisasi.
  7. Menanamkan dan mempertebal semaangat kebangsaan.[8]

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dari Pembahasan diatas, maka penulis dapat menentukan simpulan bahwa Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.

Saran                   

Setelah membaca hasil karya ilmiah ini, penulis menyarankan bahwa agar dapat mencari referensi yang lain. Karena kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyajikan teknik pengajaran pendidikan islam ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi , H. Abu & Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2001.

Daryanto, H.M.  Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2005.

Faisal, Sanafiah. Pendidikan Luar Sekolah didalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya: CV. Usaha Nasional. 1981.

Ihsan, H. Fuad. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008.

Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.

S, Sagala. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Nimas Multima. 2008.


Ref:

[1] Drs. H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 69

[2] Ibid, h. 73-74

[3] Sagala, S, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Nimas Multima, 2008), h. 27

[4] Mulyasa,  Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h.50

[5] Ibid, h. 54

[6] H. Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h.34-35

[7] Sanafiah faisal, Pendidikan Luar Sekolah didalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional, (Surabaya: CV. Usaha Nasional, 1981), h 54

[8] H. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), h.101