Pemanfaatan Pengindraan Jauh
Menurut Wikipedia Pengindraan Jauh adalah pengukuran atau akusisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akusisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, Misal dari pesawat, pesawat luar angkasa , satelit, kapal atau alat lain.
Untuk lebih jelas apa itu pengindraan jauh bisa klik disini.
Kegunaan citra pengindraan jauh antara lain sebagai berikut:
- Sebagai alat bantu menyusun teori
- Sebagai untuk menemukan fakta
- Sebagai dasar penjelasan
- Sebagai alat dalam prediksi pengendalian.
Berikut adalah sebagai contoh:
Animasi yang di tunjukan di atas adalah animasi yang di buat oleh seorang ahli untuk menggambarkan penyebaran lumpur sidoarjo ke selat madura. animasi ini (yang browsernya support adobe flash gambar tersebut akan bergerak) di buat berdasarkan data satelit yang diperoleh secara periodik. Dari data citra tersebut, seorang ahli bisa memprediksi dampak penyebaran lumpur beberapa tahun yang akan datang.
Pengindraan jauh bisa dimanfaatkan oleh para ahli dalam bidangnya masing - masing. diantaranya sebegai berikut:
- Hidrologi
- Meteorologi
- Ekologi
- Geografi dan Geologi
- Oceanografi
- Militer
Membedakan Citra Satelit Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik, Sensor, dan Wahana Yang Digunakan
Citra atau bisa dibilang gambar dua dimensi adalah gambaran sebuah objek sebagai hasil pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah cermin terhadap objek. interpretasi citra atau mengkaji hasil foto udara (citra) bertujuan mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Citra dapat di bedakan menjadi dua yaitu citra foto dan non foto. Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kamera. Dan citra non foto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit.
Berikut ini adalah klasifikasi citra foto
Berdasarkan sumbu kamera, citra foto dapat dibedakan sebagai berikut:
- Foto Vertikal, yaitu foto yang dibuat dengan sumber kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
- Foto Condong, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus di permukaan bumi.
Berdasarkan sudut liputan kamera, citra foto dapat dibedakan sebagai berikut:
- Sudut Kecil, bila sudut liputannya kurang dari 60 derajat.
- Sudut Normal, bila sudut liputannya antara 60 derajat - 75 derajat.
- Sudut Besar, bila sudut liputannya antara 75 derajat - 100 derajat
- Sudut Sangat Besar, bila sudut liputannya lebih dari 100 derajat
Berdasarkan jenis kamera, citra foto dibedakan sebagai berikut.
- Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal.
- Foto jamak, yaitu foto yang dibuat dengan beberapa kamera, pada saat yang sama, dan daerah sasarannya sama.
Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto dibedakan sebagai berikut.
- Foto berwarna semu, yaitu warna objek tidak sama dengan warna foto. Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau pada foto menjadi merah karena menggunakan sinar inframerah.
- Foto warna asli, yaitu foto yang sesuai dengan warna objek aslinya.
Berdasarkan sistem wahana, citra foto dibedakan sebagai berikut.
- Foto udara, yaitu foto yang dibuat dari pesawat udara atau dari balon sonde.
- Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.
Berdasarkan spektrum elektromagnetik, citra foto dibedakan sebagai berikut.
- Foto inframerah asli, yaitu foto yang pembuatannya menggunakan proses spektrum inframerah.
- Foto inframerah modifikasi, yaitu foto yang proses pembuatannya menggunakan modifikasi antara spektrum inframerah dekat dan spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.
- Foto ultraviolet, yaitu foto yang pembuatannya menggunakan spektrum ultraviolet.
- Foto pankromatik, yaitu foto yang pembuatannya menggunakan semua spektrum sinar mulai dari sinar merah sampai sinar ungu.
- Foto ortokromatik, yaitu foto yang pembuatannya menggunakan spektrum sinar biru sampai sinar hijau.
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dapat dibedakan sebagai berikut.
- Citra inframerah termal, yaitu citra nonfoto yang dibuat dengan inframerah termal.
- Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra nonfoto yang dibuat dengan gelombang mikro.
Berdasarkan sensor, citra nonfoto dibedakan sebagai berikut.
- Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal atau saluran lebar.
- Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan saluran jamak atau saluran sempit.
Berasarkan wahana, citra nonfoto dibedakan sebagai berikut.
- Citra dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan wahana di udara.
- Citra satelit dapat dibedakan dari penggunaan, yaitu citra satelit untuk penginderaan planet, citra satelit untuk penginderaan cuaca, citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi, Dan citra satelit untuk penginderaan laut.
Alat yang digunakan dalam pengindraan jauh disebut sensor. Ya, sensor adalah suatu benda yang digunakan untuk merekap objek - objek di muka bumi. berdasarkan proses perekamannya, sensor dapat dibedakan sebagai berikut:
- Sensor foto grafik, adalah proses perekaman objek secara kimiawi. tenaga elektromaknetik diterima dan direkam pada film, kemudian diproses menjadi foto.
- Sensor Elektronik, adalah menggunakan tenaga eletronik dalam bentuk sinyal elektrik. sinyal elektrik yang direkam pita magnetik kemudian di proses menjadi data visual.
Bentang Budaya Melalui Citra Pengindraan Jauh
Mengenal bentang budaya dari citra foto udara atau citra penginderaan jauh dapat dimulai dari obyek yang mudah dikenal, misalnya :
- Rumah, dapat dikenal melalui bentuk, ukuran,dan bayangannya. Rumah tinggal umumnya berukuran kecil; gedung sekolah umumnya berukuran relatif lebih besar dari rumah tinggal; stasiun dapat dikenal dengan ukuran yang lebih besar, letaknya tersendiri, terdapat tangki air, gerbong kereta api, dsb. Pabrik dapat dikenal dari ukuranya yang besar dan panjang, terdapat tangki air, cerobong asap, rel kereta api, dsb.
- Jalan, dikenal dari rona dan teksturnya yang sangat kontras dengan lingkungan sekitarnya.bentuk memanjang dan lebarnya seragam. Jalan aspal dapat dibedakan dengan bukan aspal dari bentuknya yang relatif lebih lurus dan lebarnya lebih seragam. Jalan kereta api dikenal dengan adanya pengenal; kereta api dan pertemuan yang tajam denga jalan biasa.
- Perkebunan, perkebunan kopi, kelapa sawit, teh, tebu, dan sawah dapat dikenal dari ketinggian tanamannya, rona, jarak tanaman, serta lingkungan sebagai tanda pengenalnya. Makin memahami persyaratan pembudidayaan tanaman-tanaman tersebut dengan baik, maka akan mudah dalam menginterpretasi citra foto udara dikaitkan dengan obyek bentang budaya.
- Waduk, pada waduk terjadi secara alami, batas waduk sudah teratur. Pada waduk buatan, bangunan pintu air terlihat lurus dan teratur. Permikaan air waduk, rona dan teks teurnya jelas, terlihat rona belang-belang karena ada berbagai jenis tumbuhan air.
- Kebun buah-buahan, terlihat dalam foto udara sebagai titik-titik dengan pola teratur.
- Daerah padang rumput, ditandai denga rona kelabu putih sampai kelabu sedang dan teksturnya halus.
- Terowongan, dapat dikenal denga kenampakan yang bentuknya memanjang dan lebarnya seragam seperti jalan kereta api dan saluran irigasi, tiba-tiba hilang dan muncul lagi di tempat lain.
- Jembatan, dikenal dengan adanya kenampakan memanjang yang berupa lembah atau sungai yang menyilang jalan. Ada beda tinggi antara lembah dan jalan.
- Lapangan terbang, dapat dikenal dengan adanya landasan yang ukurannya lebar, bentuknya lurus, polanya teratur, adanya menara, pesawat terbang, dan terminal.
- Angkutan air, dapat dikenal dengan adanya pelabuhan dan dermagaserta saluran atau kanal yang cukup lebar dan tenang airnya.
- Persawahan, ditandai dengan kenampakan pematang-pematang yang memanjang denga jalur-jalur tanaman. Bentuknya teratur pada tanah yang datar, dan tak teratur pada tanah miring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mau komentar?
monggo tulis di bawah ini