08/10/18

CONTOH LAPORAN STUDY TOUR JAKARTA BADUNG

LAPORAN STUDY WISATA RELIGI
JAKARTA BANDUNG


Di Susun Oleh:
Kelompok 7


MADRASAH TSANAWIYAH AL-MA'RUF MARGODADI
SUMBEREJO TANGGAMUS LAMPUNG
2018

---------------------------------------------------------------

HALAMAN PENGESAHAN 
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KARYA ILMIAH STUDY TOUR
MADRASAH TSANAWIYAH AL-MA'RUF
TAHUN AJARAN 2018 /2019


Margodadi, 26 September 2018

Ketua Pelaksana



SUYANTO

Guru Pembimbing


SRI SURYANI,S.Pd

Mengetahui
Kepala MTs Al-MA'RUF


KASTOLANI S.Pd.I
-------------------------------------------------

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ucapkan kehadiran Allah SWT. atas limpahan rahmad dan Hidayah-Nya, Penulisa dapat menyelesaikanpenyusunan laporan study wisata dalam rangka syarat untuk memenuhi tugas akhir dalam menempuh ujian nasional (UN) tahun ajaran 2018/2019. 
Sholawat serta salam salam semoga senaniasa terlimpah curahkan pada junjungan nabi kita Muhammad SAW, sahabat, keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman. aminn

Selesainya penyusunan laporan ini atas bantuan dan dukungan berbagai pihak oleh karena itu Kami ingin mengucapkan TERIMA KASIH dan penghargaan setinggi - tingginya terutama pada:
  1. Bapak KASTOLANI, S.Pd.I , Selaku kepala Sekolah MTs Al-Ma'ruf Margodadi
  2. Bapak SUPARDI, S.Pd.I sebagai waka kurikulum MTs Al-Ma'ruf Margodadi
  3. Bapak SUYANTO sebagai kesiswaan sekaligus ketua panitia Study Wisata MTs Al-Ma'ruf Margodadi
  4. Ibu SRI SURYANI S.Pd sebagai guru pembimbing pada kegiatan Study Wisata Religi ini
  5. Bapak Ibu staff TU dan para panitia study wisata Mts Al-Ma'ruf Margodadi yang selalu membimbing dan mengarahkan kami dalam kegiatan ini.
  6. Para siswa dan siswi kelas ix yang telah memberikan motifasi dan sumbang saran serta pemikirannya sehingga terselesainya laporan ini
Dalam penulisan dan penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka kami mengharapkan kritik dan sarannya untuk membangun. 
akhirnya, semoga Allah SWT membalas amal baiknya dan kami mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
\
-------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN 
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN 
C. MANFAAT

BAB II : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Biografi Singkat Sunan Gunung Jati
B. Gunung Tangkuban Perahu
C. Museum Geologi

BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan 
B. Saran
----------------------------------------------------------


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
     Dunia anak lebih dominan dengan dunia bermain bahkan dari permainan ini pada anak akan menyerap banyak pelajaran maupun hikmah baik secara langsung maupun secara tidak langsung, yang baik maupun kurang baik, dalam pembelajaran di kelas untuk menyampaikan suatu materi akan lebih menarik dan diterima apabila dikaitkan dengan kehidupan sehai - hari mereka disilah makna kotek kwalitas dari desain pembelajaran dituntut artinya pembelajaan akan libih bermakna apabila menyentuh dunia nyata yang dialami oleh ibu anak sendiri. bermain itu sendiri tidak terbatas dengan sebuah permainan, melainkan dengan segala perilaku dan ketertiban emosi anak dalam persinggungannya dengan orang lain maupun lingkungans sekitar.

   Untuk itu perlu sekiranya pada waktu tetentu anak (siswa) di bawa ke ingkungan alami di luar sekolah untuk membandingkan diantara teori yang telah diterima di kelas dengan kenyataan dilapangan salah satu alternative dan kegiatan tersebut adalah kegiatan karya wisata siswa / studytour suatu tempat. selain itu dalam kegiatan ini anak di tuntut untuk mampu untuk belajar menyusun lapran sebagai praktik dalam pembelajaran menulis maka pembelajaran bahasa indonesia. hal terpentng dalam kegiatan ini adalah membekali siswa untuk belajar dan berfikir kritiis dan membiasakan siswa untuk menulis suatu karya ilmiah

B. Tujuan Penulisan
      Berikut adalah tujuan dari penulisan karya ilmiah ini;
  1. Menambah salah satu program kerja sekolah
  2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan keperkataan teori yang telah diterima dengan lingungan yang sebenarnya
  3. melatih siswa terutama kelas IX (Sembilan) untuk dapat menyusun laporan kegiatan secara benar
  4. memberi kesempatan kepada seswa untuk mengunjungi beberapa objek wisata kekawasan bandung.
  5. Sebagai salah satu syarat mengikuti unjia nasional di tahun ajaran 2018/2019

C. Manfaat Karya Wisata
  1. menambah wawasan dan pengetahuan siswa
  2. melatih siswa untuk selalu berfikir kritis dan analitis
  3. menambah wawasan meniti dalam membuat penelitian sejarah
  4. menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah di indonesia

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Biografi Singkat Syarif Hidayattulah (Sunan Gunung Jati)
     Sunan gunung jati atau Syarif Hidayatullah di perkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.

     Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.

   Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya "wali songo" yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.

   Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.

     Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat

B. Tangkuban Perahu
     Gunung tangkuban perahu adalah adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 °C pada malam hari. Gunung Tangkuban Perahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

    Asal usul Gunung Tangkuban Perahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi/Rarasati. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.


    Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang. Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 2006, yang menyebabkan 3 orang luka ringan.

      Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif.

C. Museum Geologi
    Museum geologi terletak dijalan diponegoro. gedung ini adalah bangunan moderen yang di rancang oleh arsitek Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929), bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung.

    Geologisch Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda.

1. Sejarah Kehidupan
    Menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum Galeri lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Manusia Purba, dan Bandung. Vertebrata Indonesia menampilkan koleksi fosil vertebrata seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus palaeokerabau). 

Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:
  1. Trinil 
  2. Ngandong 
  3. Sangiran 

2. Geologi Indonesia
     Menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral.
    Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.
    Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.
   Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.
    Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll.
    Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan hasil letusan gunungapi.
    Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan (marmer).

3. Geologi Untuk Kehidupan Manusia
  Terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan.

  Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh.

  Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh mineralnya.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
     Dari uraian di atas kegiatan widya wisata ini dapat di simpulkan baha di indonesia terutama di jawa barat, banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan lestarikan. semua wisata di bandung yang kami kunjungi saat memuaskan, di sana tempatnya sangat bagus dan banyak wahana - wahana yang menarik dan meghasilkan baik untuk belajar maupun rekreasi.

B. Saran
     Kami mengharapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung dan lebih meningkatkan perhatian kepada siswa dan siswi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mau komentar?
monggo tulis di bawah ini