12/10/18

PENDIDIKAN ANAK DI SD



PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri sesama optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Bimbingan Konseling adalah suatu bantuan yang di berikan oleh konselorkepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Tujuan bimbingan konseling yang terkait dengan aspek pribadi sosial konseli adalah:
  1. Memiliki sikap toleransi terhadap ummat beragama laindengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing - masing
  2. memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
  3. memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
  4. memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
Fungsi dari bimbingan konseling
  1. fungsi pemohon yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pamahaman terhadap dirinya (potensinya)
  2. fungsi preventif yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah dan berusaha mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.
  3. fungsi pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi - fungsi lainnya
  4. fungsi adapasi yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah / madrasah dan staff.
  5. fungsi fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
Di dalam BK kia akan membahas tentang

JENIS JENIS PERANGKAT BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Perangkat Pengumpul Data
Program bimbingan dan konseling yang telah disusun sedemikian rupa dapat dilaksanakan secara efektif apabila didudkung oleh tersedianya berbagai perangkat yang diperlukan, terutama berkenaan dengan hal - hal berikut.
  1. Perangkat pengumpul data seperti format format pedoman observasi; pedoman wawancara, checklist, catatan anekdot, angket atau daftar isian.
  2. perangkat menyimpan data, seperti buku pribadi dan map siswa
  3. perangkat informasi seperti buku informasi atau paket bimbingan pribadi, belajar, pendidikan dan karier.
  4. perangkat teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan konseling, blanko surat panggilan orang tua/wali, dan kunjungan rumah.
1. Pedoman Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik atau cara mendapatkan data yang dibutuhkan tentang siswa terdiri atas sejumlah cara untuk memahami individu mengenai aspek - aspek yang bersifat perbuatan, misalnya kebiasaan belajar, tingkah laku di kelas, hubungan sosial, aktivitas dalam diskusi, ketepatan melakukan suatu tugas dan sebagainya. Agar observasi dapat dilakukan dengan baik maka terlebih dahulu harus disiapkan alat bantunya yaitu pedoman observasi.

Pedoman observasi merupakan pedoman tertulis bagi pengamat atau guru yang berisikan rumusan tentang hal - hal sebagai berikut;
  1. Tujuan, sasaran, dan fokus observasi
  2. Pengamat, waktu dan empat pelaksanaan observasi;
  3. Cara atau prosedur observasi serta pencatatan dan pengolaan data.
Dengan perkataan lain, pedoman observasi harus memberikan rambu - rambu yang jelas dan operasional bagi guru (observer) bekenaan dengan;
  1. Untuk apa observasi dilakukan
  2. Objek atau subtansi apa yang diobservasi, fokusnya apa
  3. Siapa saja subjek yang di observasi 
  4. Dalam kondisi apa atau kapan dan dimana observasi harus dilakukan
  5. Baaimana cara dan prosedur yang harus dilakukan oleh pengamat (observer)
  6. Bagaimana mengolah dan menyajikan hasil observasi agar berguna untuk keperluan bimbingan dan konseling.
Pengumpulan data dengan observasi dapat dilakukan dengan:
a. Catatan Anekdot
Catatan ini biasanya berisi catatan tentang suatu peristiwa yang unik dan penting berkenaan dengan siswa atau sekelompok siswa tertentu. catatan anekdot digunakan untuk melihat perkembangan siswa dalam aspek tertentu. sedangkan untuk data lainnya, misalnya dalam rangka mengadakan observasi, pengamat melakukan pencatatan tentang kejadian tertentu yang berkaitan dengan suau masalah yang sedang dikaji pada kasus atau individu tertentu. Teknik ini sangat berguna untuk studi kasus dan penelaahan tentang perkembangan individu atau sekelompok individu karena apabila catatan - catatan anekdot itu dikumpulkan dan disusun berdasarkan kesesuaian terhadap masalah kasus, anda akan dapat memahami arah atau kecenderungan masalah kasus, anda akan dapat memahami arah dan atau kecenderungan perkembangan tertentu dari kasus itu.

Contoh catatan anekdot tipe evaluasi, yang berisi pertanyaan pengamat tentang suatu peristiwa berdasarkan ukuran baik - buruk, yang diinginkan yang tidak diinginkan yang dapat diterima - tidak dapat diterima. perhatikan contoh berikut ini;
+-----+
Nama yang di Observasi _ : Agil
Pengamat _____________ : Ani (Guru Kelas)
Tempat _______________ : Ruang Kelas
Waktu ________________ : Rabu, 02 Mei 2001 : 08.00 - 10.00

Deskripsi Kejadian:
"Pada waktu ulangan berhitung, agil tidak lagi meniru hasil pekerjaan teman sebangkunya (Budi). Agil tampak percaya diri."

Komentar:
Upaya penguatan apa yang harus saya lakukan aar dia dapat terus percaya diri dan mandiri dalam ulangan - ulangan lainnya?

+-----+

Contoh lain catatan anekdot yang bersifat interpretatif yang berisi penjelasan tentang kegiatan, tingkah laku atau situasi yang telah diobservasi oleh pengamat dengan dukungan fakta yang telah diperoleh sebelumnya

+-----+
Nama yang di Observasi _ : Budi
Pengamat _____________ : Ani (Guru Kelas)
Tempat _______________ : Ruang Kelas
Waktu ________________ : Rabu, 12 Feb.2001 : 10.00 - 11.30

Deskripsi Kejadian:
Pada hari minggu terakhir ini, Budi tampak murung, menyendiri dan melamun. Dengan godaan yang sepele dari temannya dia cepat marah sehingga membuat kaget temannya. Di duga ada perubahan tertentu didalam keluarganya yang menyebabkan Budi begitu emosional
+-----+

Catatan anekdot yang baik harus memenuhi beberapa syarat objektif dan deskriptif untuk mendapatkan syarat objektif perlu dilakukan (1) catatan di buat sendiri oleh pengamat (2) pencatatan dilakukan segera setelah suatu peristiwa yang ingin dicatat itu terjadi (3) deskripsi dari suatu peristiwa dipisahkan dari tafsiran pencatat sendiri. Syarat deskriptif maksudnya bahwa catatan tentang peristiwa itu hendak nya lengkap, catatan hendaknya mengemukakan situasi satu persatu dan selektif yaitu situasi yang dicatat adalah situasi yang relevan dengan tujuan dan masalah yang sedang menjadi perhatian anda / pengamat.


b.Daftar Cek
Daftar cek atau sering disebut Check-list merupakan suatu daftar yang mengidentifikasi sejumlah aspek atau masalah tertentu yang sedang menjadi kepedulian pengamat. Dengan daftar cek, diharapkan permasalahan yang diselidiki lebih terarah dan sistematis. Berikut ini adalah contoh daftar cek untuk mengukapkan kegiatan siswa dalam ulangan tanpa pemberitahuan sebelumnya.


.................
NO
NAMA
SISWA
TIDAK MENGERJAKAN SOAL MENYONTEK PADA ORANG LAIN MENYONTEK PADA BUKU CATATAN BEKERJA SAMA DENGAN TEMAN SEBANGKU BEKERJA SENDIRI DENGAN JUJUR
1 AGIL  -  -  -  -  -
2 BUDI  -  -  -  -  -
3 DST.  -  -  -  -  -

.........................
Dengan cek ini, pengamat akan dapat mencatat aspek yang relevan dengan masalah yang sedang menjadi pusat perhatian, sampai kepada hal hal dahulu. Untuk meningkatkan ketelitian unsur yang diobservasi, dalam daftar cek itu dapat dikosongkan untuk menambahkan unsur - unsur yang belum terdaftar di dalamnya.

c. Skala Penilaian
Skala penilaian adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi. apabila skala penilaian ini digunakan khusus untuk menilai, menerangkan atau menggolongkan sikap individu atau kelompok terhadap sesuatu, disebut "skala sikap"

Contoh skala penilaian dapat dinyatakan dalam 5 skala kuantitatif untuk melihat kecenderungan hubungan sosial siswa dengan teman sebayanya. apabila subjek observasi mempunyai sifat berikut ini sangat baik maka lingkarilah angka 5, dan apabila tidak memiliki sama sekali, lingkarilah angka 1

Kerja sama ___________________ 1 _ 2 _ 3 _ 4_ 5
Tenggang rasa kepada orang lain __ 1 _2 _ 3 _ 4 _ 5
Suka berterus terang ____________ 1_ 2 _ 3 _ 4 _ 5


2. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan cara memahami atau mendapatkan data tentang siswa melalui pembicaraan atau tanya jawab secara bertatap muka atau dengan mengadakan tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancarai dan yang diwawancarai. dalam wawancara selalu ada dua pihak yang terlibat dan masing - masing mempunyai kedudukan yang berbeda. Pihak yang satu sebagai pihak yang mencari data/keterangan, sedangkan pihak kedua sebagai pihak yang memberi keterangan /data..

Wawancara merupakan teknik umum dalam menentukan masalah wawancara dapat memberikan kesempatan seluas - luasnya kepada yang diwawancarai untuk mengemukakan masalah yang ada dalam dirinya, baik yang berkaitan dengan pikiran, perasaan maupun pendapattannya. Selain itu, bagi yang mewawancarai dapat merupakan kesempatan untuk meneliti, mempertajam masalah yang di ungkapkan lewat tulisan, dan mendapatkan pemahaman yang mendalam.

Wawancara mempunyai tujuan - tujuan lain, diantaranya adalah
  1. menciptakkan hubungan baik di antara kedua belah pihak yang terlibat (subjek wawancara dan pewawancara)
  2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam diri subjek wawancara.
  3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh subjek wawancara.
  4. mendorong ke arah pemahaman diri pada pihak subjek wawancara
  5. memberikan motifasi kepada pihak yang diwawancarai untuk melakukan kegiatan yang konstruktif
Dalam hal ini sebelum wawancara dilakukan, hal - hal yang akan ditanyakan harus terlebih dahulu disusub berdasarkan analisis masalah pokok yang menjadi pusat perhatian yang cermat. Contohnya, misalnya anda akan mewawancarai orang tua siswa "X" untuk memperoleh keterangan kegiatan tentang siswa "x" di rumah pada waktu tidak sekolah selama 5 hari serta bagaimana sikap dan tindakan orang tuanya itu.

Contoh pedoman wawancara
a) masalah: tanpa ada informasi dan pemberitahuan dari orang tua, mengapa siswa "X" tidak sekolah selama 5 hari berturut - turut?
b) tujuan umum: memperoleh keterangan dari orang tua / wali siswa "x" tentang kegiatan siswa "x" di rumah pada waktu tidak sekolah selama 5 hari serta bagaimana sikap dan tindakan orangtuanya itu
c) Tujuan kusus

  • memperoleh informasi yang memerinci dan jelas tentang kegiatan yang dilakukan oleh siswa "x" di rumah, selama tidak sekolah
  • Mengungkap sikap dan tindakan - tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya terhadap siswa.
  • mengidentifikasi dan menentukan cara terbaik untuk dapat membantu siswa "x", apa yang dilakukan oleh guru dan apa yang harus dilakukan oleh orang tua / walinya.
d) identitas subjek, waku dan temat wawancara
e) pertanyaan petannyaan pokok


3. Angket atau Daftar Isian
Angker adalah alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan atau pertannyaan yang diajukan kepada subjek (responden) untuk mendapat jawaban yang diperlukan. angket dapat digunakan untuk mengukapkan berbagai data pribadi siswa dan lingkungannya, seperti identitas, pengalaman, kegiatan, kondisi rumah dan sebagainya.

Beberapa petunjuk praktis untuk menyusun angket atau daftar isian untuk mendapatkan data tentang siswa dan lingkungannya:
  1. gunakanlah kata - kata yang tidak mempunyai arti rangkap
  2. susun kalimat hendaknya sederhana tetapi jelas
  3. hindarkan pemakaian kata - kata yang tidak ada gunanya
  4. hinarkan pertanyaan - pertannyaan yang tidak perlu

4. Angket Sosiometri
Sosiometri adalah suatu cara atau teknik untuk mengetahui hubungan sosial antar anggota dalam suatu kelompok tertentu. Angket sosiometri adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hubungan sosial dari siswa. Angket tersebut berisi pertanyaan tentang pilihan sosial.
Intruksi;
Jika ada reaksi ke suatu pantai, siapakah di antara teman sekelas yang akan kamu ajak main bersama? tulislah dibawah ini 2(dua) orang nama teman sekelas yang kamu pilih
1...
2...

Pertanyaan dalam angket sosiometri itu dapat anda buat sesuai dengan pertimbangan anda. Hasil angket tersebut diolah dan digambarkan sedemikian rupa hingga memberi penjelasan yang baik tentang bagaimana jaringan hubungan sosial antar siswa dikelas anda. Di dalam sosiogram akan terlihat, siapa yang tidak terpilih (terisolasi atau tidak). sosiogram itu dapat di bentuk sedemikian rupa oleh anda, antara lain berbentuk lingkaran. Berdasarkan hasil pengukuran sosiometri itu maka anda dapat mengetahui siapa saja siswa yang harus mendapatkan bimbingan sosial.


B. Perangkat Penyimpanan Data Siswa
Data tentang siswa, antara lain dapat dipergunakan untuk mengenal masalah siswa dan atau menelusuri faktor faktor penyebab masalah tertentu. Data tentang siswa yang harus dihimpun, meliputi data tentang kondisi fisik, karakteristik psikis, seperti bakat, minat, kebiasaan, perkembangan dan riwayat hidup, kondisi keluarga dan lingkungan tempat tinggal, prestasi belajar (hasil - hasil ulangan PR) dan prestasi lainnya.

Semuanya harus di himpun secara rapi, sistematis dan mudah digunakan. Idealnya disimpan dalam komputer dalam bentuk data base sehingga jika diperlukan tinggal dipanggil kode siswa tertentu maka akan keluar berbagai data yang diperlukan.

C. Perangkat Informasi
Perangkat informasi dalam hal ini merunjuk pada media, alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk memberi informasi kepada siswa. Informasi itu meliputi informasi yang berhubungan dengan pendidikan dan lanjutan study, kegiatan dan cara belajar yang baik, kursus, pekerjaan dan karier, pengembangan pribadi dan hubungan sosial

Media informasi yang dapat dibuat disekolah, antara lain papan informasi yang disimpan didalam ataupun di luar kelas, brosur dan pamphlet. Dalam media itu anda dapat memberi informasi tentang sekolah lanjutan untuk siswa, tempat dan jenis kursus yang diperlukan, cara - cara menggunakan kendaraan umum, menyebrang jalan raya, menggunakan telepon umum dan sebagainya.

Informasi tertentu yang diperlukan oleh para siswa dapat dikemas dan disajikan dalam bentuk paket informasi. misalnya, anda akan diberi informasi tentang cara mempersiapkan diri menghadapi ulangan, EBTA, pertandingan cerdas cermat, dan sebagainya maka anda dapat menyusuninformasi tersebut dalam bentuk tulisan yang manarik dalam lembaran kertas dengan bentuk, gambar, dan ornament yang menarik pula.

D. Perangkat Teknis Administrasi
Perangkat teknis administrasi berkenaan dengan blanko blanko tertentu, buku catatan kegiatan bimbingan harian, program bimbingan dan konseling berserta agendanya dan format - format lainnya. 

Perangkat teknis administrasi ini dapat dikembangkan sendiri, tidak usah seragam atau sama dengan yang lain, tidak perlu sama dengan yang ada pada buku juklak dan juknis tertentu. Pada era otonom ini anda sebagai guru diberi kewenangan yang dihdapi di sekolah anda.


Source PDGK4403/MODUL 12 versi PDGK4403/4sks/MODUL 1 - 12






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mau komentar?
monggo tulis di bawah ini